Follow Me @aardhidr

Tuesday, August 10, 2010

Contoh Pidato Perpisahan Untuk Sekolah Menengah Pertama

8/10/2010 10:50:00 PM 3 Comments

Assalamu’alaikum wr. wb.
Bp.Kepala Sekolah yang saya hormati
Bp.dan ibu guru yang saya hormati pula
Teman temanku yang saya sayangi
Serta Tamu undangan yang saya banggakan
Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nyalah pada kesempatan kali ini kita semua dapat berkumpul di Gedung KPn ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Hadirin yang saya hormati,perkenankanlah saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka perpisahan ini.
Tidak terasa sudah 3 tahun kita berada disini. Susah, senang, sudah kita alami dan lalui bersama. Dan hari ini adalah puncak yang sebenarnya. Kita semua akan berpisah, meskipun bukan berarti berakhirnya kebersamaan dan kekompakan yang telah kita jalin selama ini.
Kita sadari bahwa semua cerita indah disini akan menjadi sepenggal kenangan di masa depan. Suatu hari nanti kita pasti akan merindukan masa-masa indah seperti ini.
Tak lupa juga kami sangat berterima kasih kepada para guru yang telah mengajarkan kami arti dari sebuah perjuangan, hingga sampai mengantarkan kita pada gerbang ini untuk menuju pada kehidupan yang sebenarnya. Tanpa beliau, kami bukan apa-apa. Banyak hal yang diajarkan pada kami, meski terkadang kami merasa lelah, jenuh, bosan, tapi dengan sabarnya mereka membimbing kami. Karena hal tersebut kami minta maaf yang sebesar besarnya.
Guruku, kami meminta do'a dan restumu agar kami bisa menggapai apa yang kami ingikan dan apa yang kami cita citakan. Tak lupa kami selalu berdo'a agar bapak dan ibu guru serta orang tuaku diberi kesehatan untuk mengerjakan tugas yaitu mendidik anak anak bangsa.
Mudah-mudahan perpisahan ini bisa menambah erat solidaritas kita dan semoga saja perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya.
Kejarlah cita-citamu teman !! Raihlah kehidupan yang lebih baik di masa depan. Mudah-mudahan apa yang kita dapatkan disini bisa menjadi ilmu yang Insya Allah akan bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama dan yang terpenting berguna bagi diri kita sendiri. Amien.
Cukup sekian yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya saya mohon maaf, karena kesalahan adalah milik saya dan kelebihan datangnya dari Allah SWT.
Wabilahitaufik walhidayah wassalamu’alaikum wr.wb

Contoh Pidato Perpisahan Untuk Sekolah Dasar

8/10/2010 10:33:00 PM 0 Comments


Bismilahhirahmannirrahim

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Yang Terhormat Bapak dan Ibu Guru SD Negeri 1 Gemolong, dan teman   teman kelas 6 yang saya banggakan. Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah s.w.t., karena pada hari  ini kita semua dapat berkumpul untuk merayakan “Kelulusan dan Perpisahan Murid SD Negeri 1 Gemolong .

            Alhamdulilah, kita semua berhasil lulus akhirnya. Hari-hari penuh ujian yang sangat menegangkan kini berakhir sudah. Kita lulus! Kita akan meninggalkan sekolah ini dan berpisah. Betapapun beratnya, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Hampir semua diantara kita baru bertemu dan berteman akrab saat bersekolah di sini. Alangkah senangnya apabila pertemanan yang telah dijalin selama enam tahun ini dapat bertahan selamanya. Seakan tak tergoyahkan oleh apapun. Mungkin di antara kita ada yang merasa senang mengalami perpisahan karena yang mereka tunggu selama ini adalah hal-hal baru yang terlihat lebih menyenangkan dibanding hal-hal di sini yang sangat membosankan. Tapi mungkin di sisi lain, ada yang merasa sangat sedih karena telah mengalami banyak hal menyenangkan di sini. Betapa banyaknya kenangan yang telah tercipta. Baik yang manis maupun yang pahit.

        Teman teman, kita menyadari bahwa waktu tak dapat diputar kembali. Oleh sebab itu rasa penyesalan karena sewaktu di SD kurang giat belajar, maka marilah kita perbaiki ketika kita di SMP. Mari kita ingat dan terapkan nasehat bapak dan ibu guru dan orang tua kita sebaik-baik. Ucapan terima kasih patut kita sampaikan kepada guru-guru kita. Mereka telah mendidik kita selama enam tahun tanpa mengenal lelah.

            Terakhir,  jangan lupakan setiap hal berharga yang telah kita alami selama bersekolah enam tahun di sini. Simpanlah kenangan itu dalam hati kita semua. Dan jangan lupa silaturahim harus tetap terjalin diantara kita .Sekian pidato yang saya sampaikan.

Akhirulkalam
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Wednesday, August 4, 2010

Gadis Penjual Korek Api

8/04/2010 12:33:00 PM 0 Comments


Sebelum menceritakan kisah tentang GADIS PENJUAL KOREK API tentunya teman teman semua pernah melihat film tentang cerita ini...Cerita ini dulu populer pada tahun 2005...Dan kali ini saya akan membuat sinopsis dari film tersebut...

SELAMAT MENIKMATI !

Di malam natal, orang-orang berjalan dengan wajah yang gembira memenuhi jalan di kota. Di jalan itu ada seorang gadis kecil mengenakan pakaian compang-camping sedang menjual korek api. 'Mau beli korek api?' 'Ibu, belilah korek api ini.' 'Aku tidak butuh korek api, sebab di rumah ada banyak.' Tidak ada seorang pun yang membeli korek api dari gadis itu.


Tetapi, kalau ia pulang tanpa membawa uang hasil penjualan korek api, akan dipukuli oleh ayahnya. Ketika akan menyeberangi \'jalan. Grek! Grek! Tiba-tiba sebuah kereta kuda berlari dengan kencangnya. 'Hyaaa! Awaaaaas!' Gadis itu melompat karena terkejut. Pada saat itu sepatu yang dipakainya terlepas dan terlempar entah ke mana. Sedangkan sepatu sebelahnya jatuh di seberang jalan. Ketika gadis itu bermaksud pergi untuk memungutnya, seorang anak lakilaki memungut sepatu itu lalu melarikan diri. 'Wah, aku menemukan barang yang bagus.'


Akhirnya gadis itu bertelanjang kaki. Di sekitarnya, korek api jatuh berserakan. Sudah tidak bisa dijual lagi. Kalau pulang ke rumah begini saja, ia tidak dapat membayangkan bagaimana hukuman yang akan diterima dari ayahnya. Apa boleh buat, gadis itu membawa korek api yang tersisa, lalu berjalan dengan sangat lelahnya. Terlihatlah sinar yang terang dari jendela sebuah rumah. Ketika gadis itu pergi mendekatinya, terdengar suara tawa gembira dari dalam rumah.

Di rumah, yang dihangatkan oleh api perapian, dan penghuninya terlihat sedang menikmati hidangan natal yang lezat. Gadis itu meneteskan air mata. 'Ketika ibu masih hidup, di rumahku juga merayakan natal seperti ini.' Dari jendela terlihat pohon natal berkelipkelip dan anak-anak yang gembira menerima banyak hadiah. Akhirnya cahaya di sekitar jendela hilang, dan di sekelilingnya menjadi sunyi.


Byang dingin terus turun. Sambil menggigil kedinginan, gadis itu duduk tertimpa curahan salju. Perut terasa lapar dan sudah tidak bisa bergerak. Gadis yang kedinginan itu, menghembus-hembuskan nafasnya ke tangan. Tetapi, sedikit pun tak menghangatkannya. 'Kalau aku menyalakan korek api ini, mungkin akan sedikit terasa hangat.' Kemudian gadis itu menyalakan sebatang korek api dengan menggoreskannya di dinding.

Crrrs Lalu dari dalam nyala api muncul sebuah penghangat. 'Oh, hangatnya.' Gadis itu mengangkat tangannya ke arah tungku pemanas. Pada saat api itu padaamtungku pemanaspun menghilang. Gadis itu menyalakan batang korek api yang kedua. Kali ini dari dalam nyala api muncul aneka macam hidangan.
Di depan matanya, berdiri sebuah meja yang penuh dengan makanan hangat. 'Wow! Kelihatannya enak.' Kemudian seekor angsa panggang melayang menghampirinya. Tetapi, ketika ia berusaha menjangkau, apinya padam dan hidangan itu menghilang. Gadis itu segera mengambil korek apinya, lalu menyalakannya lagi. Crrrs!

Tiba-tiba gadis itu sudah berada di bawah sebuah pohon natal yang besar. 'Wow! Lebih indah daripada pohon natal yang terlihat dari jendela tadi.' Pada pohon natal itu terdapat banyak lilin yang bersinar. 'Wah! Indah sekali!' Gadis itu tanpa sadar menjulurkan tangannya lalu korek api bergoyang tertiup angin. Tetapi, cahaya lilin itu naik ke langit dan semakin redup. Lalu berubah menjadi bintang yang sangat banyak.
Salah satu bintang itu dengan cepat menjadi bintang beralih. 'Wah, malam ini ada seseorang yang mati dan pergi ke tempat Tuhan,ya... Waktu Nenek masih hidup, aku diberitahu olehnya.' Sambil menatap ke arah langit, gadis itu teringat kepada Neneknya yang baik hati. Kemudian gadis itu menyalakan sebatang korek api. Lalu di dalam cahaya api muncul wujud Nenek yang dirindukannya. Sambil tersenyum, Nenek menjulurkan tangannya ke arah gadis itu.

'Nenek!' Serasa mimpi gadis itu melompat ke dalam pelukan Nenek. 'Oh, Nenek, sudah lama aku ingin bertemu\' ' Gadis itu menceritakan peristiwa yang dialaminya, di dalam pelukan Nenek yang disayanginya. 'Kenapa Nenek pergi meninggalkanku seorang diri? Jangan pergi lagi. Bawalah aku pergi ke tempat Nenek.' Pada saat itu korek api yang dibakar anak itu hampir padam. 'Ah, kalau apinya mati, Nenek pun akan pergi juga. Seperti tungku pemanas dan makanan tadi...'




Gadis itu segera mengumpulkan korek api yang tersisa, lalu menggosokkan semuanya. Gulungan korek api itu terbakar, dan menyinari sekitarnya seperti siang hari. Nenek memeluk gadis itu dengan erat. Dengan diselimuti cahaya, nenek dan gadis itu pergi naik ke langit dengan perlahanlahan. 'Nenek, kita mau pergi ke mana?' 'Ke tempat Tuhan berada.'

Keduanya semakin lama semakin tinggi ke arah langit. Nenek berkata dengan lembut kepada gadis itu, 'Kalau sampai di surga, Ibumu yang menunggu dan menyiapkan makanan yang enak untuk kita.' Gadis itu tertawa senang. Pagi harinya. Orang-orang yang lewat di jalan menemukan gadis penjual korek api tertelungkup di dalam salju. 'Gawat! Gadis kecil ini jatuh pingsan di tempat seperti ini.' 'Cepat panggil dokter!'

Orang-orang yang berkumpul di sekitarnya semuanya menyesalkan kematian gadis itu. Ibu yang menolak membeli korek api pada malam kemarin menangis dengan keras dan berkata, 'Kasihan kamu, Nak. Kalau tidak ada tempat untuk pulang, sebaiknya kumasukkan ke dalam rumah.' Orang-orang kota mengadakan upacara pemakaman gadis itu di gereja, dan berdoa kepada Tuhan agar mereka berbuat ramah meskipun pada orang miskin.